Keperawatan kesehatan dan keperawatan
komunitas
Perawatan Kesehatan adalah sebagai suatu lapangan khusus bidang kesehatan,
ketrampilan hubungan antar manusia, organisasi, anggota profesi kesehatan lain
dan kepada tenaga social demi memelihara kesehatan masyarakat (Ruth B.
Freeman, 1961).
Oleh karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada peningkatan
Oleh karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada peningkatan
kesehatan, pemeliharaan, penyuluhan, koordinasi dan pelayanan keperawatan
berkelanjutan dipergunakan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif.
KONSEP DASAR MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah
lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama (Kontjaraningrat, 1990).
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang
bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas -batas
tertentu, di mana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari
anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
(Soerdjono Soekanto, 1982).
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami teritorial tertentu dan
adanya sifat-sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan
kebudayaan bersama. (Mac Iaver, 1957).
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup &
bekerjasama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berfikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan social dengan batas -batas tertentu (Linton, 19 36).
CIRI – CIRI MASYARAKAT
Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
Menempati wilayah dengan batas – batas tertentu
Saling tergantung satu dengan lainnya
Memiliki adat istiadat tertentu / kebudayaan
Memiliki identitas bersama
TIPE – TIPE MASYARAKAT (Menurut Gilin & Gilin)
Dilihat dari sudut perkembangannnya :
1. Cresive Institution
Lembaga masyarakat yang paling primer, merupakan lembaga -lembaga yang
secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, misalnya yang
menyangkut; hak milik, perkaw inan, agama, dsb.
2. Enacted Institution
Lembaga kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan
tertentu, misalnya; lembaga perdagangan, pertanian, pendidikan,
dsb.
Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat :
1. Basic Institution
Adalah lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, diantaranya keluarga,
sekolah yang dianggap sebagai institusi dasar yang pokok.
2. Subsidiary Institution
Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang munc ul tetapi dianggap kurang
penting karena untuk memenuhi kegiatan – kegiatan tertentu saja, missal;
kepanitian wisuda.
Dari sudut penerimaan masyarakat :
1. Approved atau social sanctioned institution
Lembaga yang diterima oleh masyarakat, missal; sekolah, ko perasi,dll.
2. Unsanctioned institution
Lembaga yang ditolak oleh masyarakat walaupun masyarakat tidak dapat
memberantas, missal; penjahat, pelacur, perjudian, dll.
Dari sudut penyebarannya :
1. General institution
Lembaga masyarakat yang didasarkan atas fakto r penyebarannya, missal;
agama.
2. Restricted institution
Lembaga agama yang dianut oleh masyarakat tertentu saja, missal; hindu -
bali, islam-arab, dll.
Dari sudut fungsi :
1. Operative institution
1. Operative institution
Lembaga masyarakat yang menghimpun pola -pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, missal;
lembaga industri.
2. Regulative institution
Lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
yang tidak menjadi bagian mutlak daripada lembaga itu sendiri, misal;
kejaksaan, pengadilan, dll.
CIRI – CIRI MASYARAKAT INDONESIA
1. Masyarakat Desa
Didasarkan pada adat istiadat
Ekonomi sebagian besar hanya berorientasi pada kebutuhan keluarga
Semangat gotong royong.
2. Masyarakat Madya
Hubungan social masyarakat sedikit menurun
Timbul rasionalitas dalam berfikir
Ekonomi masyarakat mengarah pada produksi pemasaran
Sistem gotong royong mulai menurun.
3. Masyarakat Modern
Masyarakatnya mulai berorientasi pada ilmu pengetahuan & teknologi
Tingkat pendidikan formal tinggi & merata
Strata masyarakat digolongkan pada profesi & keahlian Kemajuan sistem ekonomi.
CIRI – CIRI MASYARAKAT SEHAT
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
b. Mampu mengenal, mencegah & meningkatkan nilai kesehatan
c. Peningkatan mutu lingkungan hidup
d. Adanya peningkatan status gizi sesuai dengan peningkatan ekonomi
e. Terjadinya penurunan angka kesakitan dan kematian
INDIKATOR CIRI MASYARAKAT SEHAT (menurut WHO)
1. Berhungan status kesehatan masyarakat, meliputi
a. Indikator komprehensif
Angka kematian kasar menurun
Rasio angka mortalitas proporsional rendah
Umur harapan hidup meningkat
b. Indikator Spesifik
Angka kematian ibu & anak menurun
Angka kematian karena penyakit menular menurun
Angka kelahiran menurun
2. Indikator Pelayanan Kesehatan
a. Rasio antara Nakesh & jumlah penduduk seimbang
b. Distribusi tenaga kesehatan merata
c. Informasi lengkap tentang fasilitas kesehatan
d. Informasi tentang sarana Yankesh RS, Puskesmas, dll.
Keperawatan komunitas
menurut:
ANA (1973), Suatu sintesa dari praktik keperawatan dan praktek
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan penduduk.
WHO (1974), Mencakup perawatan kesehatan keluarga (Nurse health
family) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,
membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta
memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada
pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang l ain.
Ruth B. Freeman (1981), Keperawatan komunitas adalah kesatuan
yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat yang ditujukan
kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sendiri
sebagai perorangan maupun secara kolekt if sebagai keluarga, kelompok khusus
atau masyarakat dan pelayanan tersebut mancakup spectrum pelayanan
kesehatan untuk masyarakat.
Departemen Kesehatan RI (1986), Keperawatan kesehatan
masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang me rupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang di laksanakan oleh perawat dengan
mengikutsertakan taem kasehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh
tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
Pradley (1985), Logan dan Dawkin, 1987, Keperawatan komunitas
adalah pelayanan keperwatan professional yang di tujukan kepada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penykit d an peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di
butuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat (199 0),
Mendefinisikan sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatandan kesehatan masyarakat (Public Health) dengan dukungan
peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinamb ungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang di tukjukkkan pada: individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (Nursing Process) untuk meningkatkan fungsi kehi dupan manusia
secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
Winslow (1920), adalah seorang ahli kesehatan masyarakat / tokoh
Public Health, membuat batasan yang sampai saat ini masih relevan, yakni Public
Health atau kesehatan masyarakat ada lah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memoerpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya : Usaha
– usaha pengorganisasian masyarakat untuk :
1. Kelompok- kelompok masyarakat yang terkoordinir
2. Perbaikan kesehatan lingkungan
3. Memberantas dan mencegah penyakit menular
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat / perorangan
5. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu
wadah pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan
swadaya masyarakat untuk peningkatan deraja t kesehatan masyarakat
secara optimal.
Tujuan, Sasaran dan Strategi Intervensi Keperawatan
Komunitas
A. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan melalui upaya:
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu,dan kelompok dalam konteks kominitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (Health
General Community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah
atau issue kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi ke luarga,
individu, dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan: individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.
3) Merumuskan serta memecahkan.
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kasehatan secara mandiri (Self Care).
B. Sasaran Keperawatan Komunitas
Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Apabila dari individu mempunyai
masalah kesehatan maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
lainnya. Peran perawat komunitas adalah membantu memenuhi
kebutuhan dasarnya (kelemahan fisik/mental, kurang pengetahuan,
kurang motivasi).
Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas KK,
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah tangga karena
pertalian darah / ikatan perkawinan atau adopsi
Fokus pelayanan kesehatan keluarga :
Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan seluruh
anggota keluarga.
Masalah kesehatan dalam salin g berkaitan
Dicision Making, keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan.
Keluarga sebagai perantara efektif dalam usaha kesehatan
Kelompok Khusus
Adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, problem, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan.
a) Kelompok Khusus, adalah dengan kebutuhan kesehatan khusus
sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan (growth &
development), misal; Bumil, Bayi baru lahir, anak balita, anak usia
sekolah, lansia.
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan; kasus penyakit kelamin, TBC, AIDS, kusta, dll
C. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
1) Proses Kelompok (Group Process)
2) Pendidikan Kesehatan / Health Promotion
3) Kerja Sama (partnership)
Prinsip Keperawatan Komunitas
1) Kemanfaatan
Intervensi / pelaksanaan harus memberikan manfaat sebesar -besarnya bagi
komunitas, artinya adanya keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
2) Autonomi
Diberikan kebebasan untuk melakukan / memilih alternative yang terbaik
yang disediakan untuk komunitas.
3) Keadilan
Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan / kapasitas
komunitasnya.
Falsafah Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan terhadap pengaruh lingkungan ;
bio, psiko, sosio, cultural, dan spir itual.
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari
a. Manusia
Sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang memiliki nilai,
keyakinan, minat, dan interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
b. Kesehatan
Adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis
sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
c. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal / pengaruh disekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi bertujuan untuk menekan stressor / meningkatkan kemampuan
klien melalui upaya pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Tingkat Pencegahan Dalam Keperawatan Komunitas
Berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, kebiasaan, pola perilaku masyarakat
yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat beradaptasi dengan lingkungan
internal & eksternal.
Intervensi Keperawatan Mencakup :
Pendidikan kesehatan
Mendemonstrasikan ketrampi lan dasar yang dapat dilakukan di komunitas
Memerlukan keahlian perawat ; melakukan konseling
Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan
Pencegahan berdasarkan pendapat Leavell dan Clark (Prepathogenesis Phase
& Pathogenesis Phase).
1. Prepathogenesis – (Primary Prevention / pencegahan Primer)
Prepathogenesis suatu kejadian penyakit atau masalah kesehatan
Primary prevention merupakan suatu usaha agar masyarakat yang berada
dalam stage of optimum he alth tidak jatuh kedalam stage yang lebih buruk.
Primary Prevention dilakukan dengan 2 cara :
a. Health Promotion
Yaitu peningkatan status kesehatan masyarakat melalui ;
Health education
Growth and development monitoring
Marriage counseling
Sex education
Pengendalian lingkungan / P 2 M
Askep pre natal
Stimulasi dan bimbingan dini
Perlindungan gizi
Penyuluhan untuk pencegahan keracunan
b. General and Specific protection
Imunisasi, personal hygiene, accidental safety, kesehatan kerja
perlindungan diri dari bahan ki mia / toxin, pengendalian sumber
pencemaran.
2. Pathogenesis Phase
a. Secondary prevention (pencegahan Sekunder)
Yaitu pencegahan terhadap masyarakat yang masih sedang sakit, dengan
2 kegiatan ;
a) Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan
segera / adekuat), melalui :
Penemuan kasus secara dini, pemeriksaan umum lengkap,
penanganan kasus survey terhadap kontak, dll.
b) Disability limitation (pembatasan kecatatan)
Penyempurnaan & identifikasi terapi tujuan
Pencegahan komplikasi
Perbaikan fasilitas kesehatan
Penurunan beban social penderita, dll
b. Tertiary prevention (pencegahan tersier)
Yaitu usaha pencegahan terhadap masyarakat yang setelah sembuh dari
sakit serta mengalami kecatatan antara lain :
Penkesh lanjutan, terapi kerja, perkampungan rehabi litasi social,
penyadaran masyarakat, lembaga rehabilitasi, dll.
Asumsi Dasar dan Keyakinan Dalam Keperawatan Komunitas
1. Asumsi Dasar
Menurut ANA, (1989), asumsi dasar keperawatan didasarkan pada asumsi ;
Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
Pelayanan kesehatan primer, sekunder, tertier merupakan komponen
system pelayanan kesehatan
Keperawatan merupakan subsistem pelayanan kesehatan, dimana hasil
pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
Fokus utama adalah keperawatan primer, sehingga keperawat an
komunitas perlu dikembangkan dalam kesehatan utama.
2. Keyakinan
Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia dan terjangkau
Penyusunan kebijakan seharusnya seharusnya melibatkan penerima
pelayanan / komunitas
Perawat (pemberi pelayanan) dank lien (penerima pel ayanan) perlu
terjalin kerjasama yang baik
Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas (mendukung /
menghambat)
Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehtan
Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar